aldanpost - Kemuliaan Sahabat Utsman bin Affan yang Membuat Malaikat Malu! Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai Nabi terakhir yang berdakwah menyebarkan agama Islam di jalan Allah. Bukan lagi hal yang asing ketika kita mengetahui dakwah beliau mengalami banyak sekali hambatan dan rintangan. Semua hal ini juga wajar terjadi dalam bagian memperjuangkan agama yang ada. Hal seperti ini tentunya besar dan cukup menyulitkan.
Bahkan
tidak jarang terjadi adanya peperangan. Nabi Muhammad SAW tidak berdakwah
sendirian. Dibantu oleh para sahabat yang setia dan beberapa umatnya pada masa
itu. Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mulia di jalan Allah adalah
Utsman bin Affan. Kabarnya, karena kemuliaan itulah malaikat sampai malu
padanya. Tapi, apakah hal yang membuat Malaikat menjadi malu?.
![]() |
Utsman bin Affan |
Kemuliaan Sahabat Utsman bin Affan
Profil Utsman bin Affan
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sahabat Nabi Muhammad
SAW yang pertama kali masuk Islam adalah Abu Bakar A-Shidiq. Namun, diikuti
dari beliau, muncul Khulafaur Rasyidin, di mana anggotanya ada Abu Bakar, Ali
bin Abi Thalib, Umar bin Khattab serta ada sahabat Utsman bin Affan.
Profil sahabat Utsman, beliau adalah salah seorag keturunan
Bani Umayyah yang terkenal dengan sifat pemalunya, kebersihan jiwanya,
kejujuran, perilaku yang menunjukkan sopan santun serta tidak pernah menyakiti
orang lain. Sahabat Utsman sangat beriman kepada agama Islam, sebab beliau
sangat mengenal betul sifat Nabi Muhammad SAW.
Tidak heran jika beliau memiliki kedudukan di antara
orang-orang yang memiliki jajaran tertinggi di samping Nabi Muhammad SAW.
Beliau disebut-sebut sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW yang mulia karena telah
banyak sekali melakukan kebajikan di jalan Allah. Semua yang dilakukan Utsman tergambar
cerminan melakukan hal itu karena Allah.
Ada banyak sekali terkait kemuliaan beliau yang kerap bisa
dijadikan sebagai motivasi kita, umat muslim dalam beribadah. Ibadah bukan
hanya dengan sholat dan puasa saja. Namun ternyata, sejak diklaim bahwa umat
Nabi Muhammad SAW tidak memiliki umur sepanjang umat Nabi Adam, segala kegiatan
pun jadi bernilai ibadah. Berikut kisah sahabat Utsman R.A.
Kemuliaan Utsman bin Affan
Terdapat sebuah kisah mengenai sahabat Utsman bin Affan
yang membuat Malaikat malu berjumpa dengannya. Di mana sesuai dengan riwayat
Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa mempercayai kedudukan utama dari Abu Bakar
yang dilanjut sahabat Umar kemudian Utsman, lantas berlanjut ke sahabat Nabi
Muhammad SAW yang lainnya.
Satu kisah diungkapkan, bahwa hal yang membuat sahabat
Utsman menjadi sosok yang terlihat begitu mulia adalah pada saat Nabi Muhammad
SAW duduk di tempat yang ada airnya. Di tempat tersebut, dikabarkan pula bahwa
kondisi lutut beliau tersingkap. Pada saat sahabat Utsman masuk, Nabi langsung
menutup bagian lututnya.
Dalam riwayat yang lain diungkapkan bahwa pada suatu hari,.Nabi
Muhammad SAW juga pernah bertelekan ke rumah Aisyah r.a. Dalam kondisi
tersebut, betis beliau juga pernah tampak tersingkap. Pada saat sahabat Abu
Bakar dan Umar izin masuk dan beliau mengizinkan, kondisi singkapannya masih
tetap. Hal.ini berbeda dengan yang dialami Utsman.
Di mana pada saat sahabat Utsman akan masuk setelah
diberikan izin, Nabi Muhammad SAW justru membetulkan posisi duduknya dan segera
menutupi bagian pahanya. Setelah itu, Aisyah pun bertanya pada beliau mengenai
hal ini. Nabi Muhammad Saw menjawab, bahwa beliau juga malu dengan Utsman
karena Malaikat malu pada Utsman.
Imam Muslim meriwayatkan, bahwa sahabat Utsman tidak hanya
mengamalkan kewajiban sebagaimana umat muslim seperti yang tercantum di dalam
rukun Islam. Melainkan, beliau juga menyerahkan seluruh harta hingga jiwa
raganya untuk berjuang di jalan kebenaran. Mulai dari menolong kaum muslimin
hingga turut menyebarkan agama Islam.
Berdasarkan kisah silam yang diungkap oleh sahabat
terdekatnya pun mengatakan, Utsman bin
Affan mengerahkan kebanyakan hartanya demi membantu umat-umat muslim dan
menyebarkan agama islam psada masa itu. Beliau seolah-olah paham betul bahwa
harta miliknya hanya titipan dari Allah SWT.
Kemuliaan dari sahabat Utsman lainnya dapat kita lihat dari
kisah mengenai kelangkaan air. Di mana pada saat itu, kaum Muhajirin bersama
Nabi Muhammad SAW hijrah ke kota Madinah. Kaum Muhajirin kehausan dan sangat
ingin minum. Naasnya tidak ada air mineral/tawar yang bisa diminum. Hanya ada
Ruumah, yakni sumur air tawar namun pada saat itu kaum Muhajirin tidak memiliki
uang.
Dari kejadian itu, Nabi Muhammad SAW pun bersabda, bahwa
siapa saja yang membeli Ruumah maka timbanya akan diganti dengan timba para
kaum muslimin yang tentu saja lebih baik darinya di Surga. Pada akhirnya, Utsman
bin Affan pun membeli Ruumah tersebut dengan menggunakan hartanya sendiri.
Ada kisah lain yang semakin mengungkapkan kemuliaan sahabat
Utsman. Salah satunya kejadian hendak pergi berperang. Pada masa itu, Nabi
Muhammad SAW sedang bersiap-siap untuk perbekalan perang. Namun, mereka
kekurangan bekal. Maka beliau pun bersabda, bahwa sesiapa saja yang memberi
bekal kepada para tentara Perang Tabuk yang kekurangan dijanjika Surga.
Utsman mendengar sabda Nabi Muhammad SAW. Akhirnya,
karena beliau memiliki harta, beliau pun membekali para tentara Perang Tabuk.
Sahabat Utsman memiliki uang sebanyak 1000 Dinar. Beliau menumpahkannya di atas
pangkuan Nabi Muhammad SAW dan membolak-balik tangan Utsman.
Beliau seraya berujar bahwa apa yang dilakukannya pada hari
ini demi umat Islam tidak akan menimbulkan mudharat pada apa yang dilakukan
Utsman di kemudian hari. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW mengulangi
perkataannya berkali-kali dan sejak saat itu pula Utsman pun turut andil dalam
peperangan. Beliau tidak pernah ketinggalan, kecuali memang perintah dari
Muhammad SAW, yang terjadi pada waktu perang badar.
Di mana ketelatannya karena perintah untuk merawat istrinya,
yakni Ruqayyah yang ada di Madinah. Sebagai gantinya, maka Utsman bin Affan
pun juga mendapat bagian dari pahala perang atau ghanimah. Beliau menuruti
perintah dari Baginda Nabi Muhammad Saw dan merawat Ruqayyah.
Sayang disayangkan, meskipun sahabat Utsman sudah merawat
putri Nabi dengan baik, ternyata Allah lebih sayang padanya. Ruqoyyah meninggal
dunia dan pada saat Utsman keluar rumah hendak memakamkan, seseorang datang
memberi kabar terkait kemenangan kaum muslimin di perang badar.
Kisah ini tidak sampai di sini saja, betapa mulianya sahabat
Utsman, pada saat Nabi Muhammad Saw datang dari arena perang, beliau dinikahkan
dengan saudari dari Ruqayyah, yakni Ummu Kultsum. Sejak saat itu, beliau pun
dikenal dengan julukan Dzurunain yang bermakna dua cahaya.
Maksud dari dua cahaya tersebut adalah dua istrinya, yakni
Ruqoyyah yang telah meninggal dan satunya lagi Ummu Kultsum yang baru
dinikahkan. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan betapa mulianya sahabat Utsman
bin Affan sehingga membuat Malaikat dan Nabi menjadi malu kala
memandangnya.
Posting Komentar