Riwayat dan Kehidupan Gus Miek
aldanpost - Riwayat dan Kehidupan Gus Miek- Tokoh ulama akan memberikan banyak pengaruh kepada umatnya. Berbagai teladan dan juga keahliannya dalam berdakwa dapat kita tiru. Salah satunya adalah tokoh yang satu ini. Ia menjadi salah satu ulama yang sangat disegani dan juga dicintai dengan kesederhanaannya dan juga kemampuannya dalam mengajarkan Islam.
Selain itu kewaliannya juga mengejutkan semua umat dan jemaahnya yang
membuatnya semakin dikagumi dan disayangi oleh umatnya. Tak hanya itu, Ia pun
juga dikagumi oleh banyak tokoh masyarakat dan juga tokoh pemerintahan. Hingga
kini namanya tetap harum oleh para santrinya. Berikut ini akan diulas mengenai
riwayat kehidupannya secara detail.
![]() |
Gus Miek |
Kehidupan Gus Miek
KH Hamim
Tohari Djazuli akrab dengan
sebutan Gus Miek . Dia dilahirkan pada 17
Agustus 1940. Beliau merupakan putra KH.
Jazuli Utsman yang adalah seorang sufi dan pendiri Pon-Pes Al
Falah Mojo Kediri dengan Nyai Rodhiyah. Ia wafat pada pada
tanggal 5 Juni 1993, di rumah sakit Budi Mulya
Surabaya yang sekarang berubah nama menjadi Siloam. Ia menikahi
Nyai Lilik Suyatilah. Pernikahannya dianugerahi enam orang anak, yaitu empat putra dan dua
putri.
Al-Qur’an
bagi Ia dijadikannya sebagai tempat mencurahkannya segala permasalahan hidupnya
yang tidak dapat dipahami oleh orang lain. Dengan mendengarkan dan membaca Al-Qur’an, Ia memperoleh ketenangan batin dan Ia dapat membuat
dirinya berdialog dengan Tuhan. Al-Qur’an sebagai kekuatan yang luar biasa bagi
dirinya. Sejak kecil beliau telah memperoleh karomah, atau keistimewaan. Dalam
hidupnya selalu di lindungi oleh Allah SWT. Banyak kejadian yang luar biasa dan
juga mukjizat yang terjadi padanya sejak kecil. Sungguh luar biasa kehidupannya
ini. Walaupun ada cobaan tapi selalu Allah SWT menolongnya.
Kisah Kewalian
Gus Miek hidupnya
selalu berisi akan kisah karomah dan
juga kewalian, kisah ini pun sudah terjadi sejak ia masih kecil. Berikut ini
adalah beberapa kisah kewalian yang sangat bagus untuk kita simak.
Pergi ke Diskotik
Sering diceritakan bahwa Gus ini kerap mendatangi diskotik dan disana Ia bertemu
dengan pengunjung yang sedang asyik mabuk dan minuman keras, beliau mendatangi
mereka dan mengambil sebotol minuman keras menuangkannya ke mulutnya, salah satu
dari pemabok mengenali Ia dan bertanya kepada ulama ini. Kenapa Ia
meminum minuman keras, kemudian Ia menjawab bahwa Ia hanya membuang minuman itu kelaut dan tidak
meminumnya.
Lalu Ia
memperlihatkan mulutnya dan membuka lebar mulutnya dan mereka semua kaget
didalam Mulut sang ulama nampak lautan
yang bergelombang dan benar bahwa
minuman keras itu dibuangnya kelautan. Seketika itu
Mereka mendapat hidayah oleh Allah SWT untuk bertaubat dan menjauhkan minum-minuman
keras yang diharapkan oleh agama. Ini adalah
Karomah yang dianugerahi Allah kepadaNya.
Pergi ke NIAC
Kisah di
Semarang saat Gus Miek berdakwah di
NIAC di pelabuhan Tanjung Mas. NIAC adalah pusat perjudian bagi para cukong dari pribumi maupun
keturunan, Ia ikut bermain dan
selalu menang sehingga cukong mengalami kekalahan. Akhirnya NIAC menjadi neraka yang sangat menakutkan bagi
mereka.
Di surabaya
juga pernah Gus ini mengunjungi
club malam yang dipenuhi para wanita nakal. Kemudian Ia menepuk pundak salah satu wanita itu dan meniupkan asap rokok
tepat di wajahnya. Sehingga
perempuan itu mundur dan menjauhi, namun sang
ulama ini tetap mengejarnya hingga perempuan tersebut mundur hingga terbaring
di kamar dengan sangat ketakutan. Setelah
kejadian tersebut perempuan itu tidak tampak lagi di club malam itu.
Kisah dengan Presiden ke-4
Dalam menetapkan langkah politik, Gus Dur akan membuat suatu kalkulasi rasional yang rumit. Gusdur juga cukup
sering menemui tokoh ulama yang diyakininya sebagai golongan muqorrobin.
Diantara yang selalu ia cari nasehatnya
, yaitu Gus miek. Suatu saat Ia menyempatkan diri bertemu ulama yang unik
ini dan berbincang tentang Indonesia ini
Tunduknya para Binatang
Sang ibu
membawanya ke kebun untuk mencari kayu
bakar dan panen kelapa, ini ketika Ia sudah mulai merangkak. Bayi itu
ditinggalkan di sisi kebun sendirian, lalu dari semak belukar terlihat datang seekor harimau. Segera ibu berlari menjauh dan
melupakan bahwa bayinya tertinggal.
Begitu
sadar, sang ibu lalu berlari mencari anaknya. Namun, sesuatu yang luar biasa
terjadi. Ibu menemukan sang harimau itu duduk tenang di depan bayi seraya menjilati
kuku-kukunya seolah menjaga sang bayi. Ketertundukan binatang ini berlanjut terus hingga Gus Miek dewasa.
Misteri Ikan dan Burung Raksasa
Ia gemar
berkunjung ke tepi sungai Brantas dan melihat orang yang memancing, ketika banjir besar Ia jatuh ke sungai dan hilang tertelan gulungan pusaran air. Hingga beberapa jam, santri yang ditugaskan menjaga Gus kecil, mencari di
sepanjang pinggiran sungai , berharap Ia akan tersangkut atau bisa
berenang ke daratan. Gus kecil malah
nampak di tengah sungai, berdiri diatas air
sebatas mata kaki, sebab anak ini berdiri pada punggung seekor ikan yang sungguh besar, yang menurutnya adalah piaraan
gurunya.
Pada suatu
hari, pernah pula ketika ikut memancing, kail Ia termakan oleh ikan
yang sangat besar. Besarnya kekuatan tenaga ikan itu, Ia masuk ke
sungai dan tenggelam. Pengasuhnya panik, sebab tak ada orang yang dapat menolong,
hari masih pagi hingga masih sepi dari orang-orang yang memancing. Pengasuhnya itu mencari Gus Miek di pinggir sungai, dan
berharap si anak laki-laki ini muncul kembali dan tersangkut. Namun,
setelah dua jam Ia tidak nampak, mengakibatkan pengasuh itu putus asa dan
menyerah. Karena takut kepada KH. Djazuli dan Ibu Nyai Rodyiah, terpaksa pengasuh
pulang pondok, membereskan semua barangnya dan pergi tanpa pamit.
Dalam kisah
yang dijelaskan olehnyak epada pengikutnya, ternyata Ia bertemu gurunya. Ikan itu adalah piaraan milik sang guru, yang memberitahu
bahwa Ia dipanggil gurunya. Akhirnya, ikan itu yang konon katanya mengantarkan Ia bertemu
dengan gurunya yaitu Nabi Khidir. Pertemuan tersebut menurut cerita Ia terjadi
hanya selama lima menit. Namun, faktanya mereka naik ke daratan dan
kembali ke pondok pada jam empat sore.
Setelah
beberapa bulan kemudian, sesudah pengasuhnya tahu jika Ia tidak
apa-apa, akhirnya kembali ke pondok. Kini, Gus Miek kembali
memancing bersama pengasuhnya, Ia tidak membawa pancing, tapi Ia membawa
cundik. Sesudah menunggu beberapa lama, hujan turun dan semakin lama semakin deras.
Ia tetap
saja bertahan menanti cundiknya hingga dapat ikan meski air sungai Brantas sudah meluap.
Gus berdiri memegangi gagang cundik dan sekuat tenaga menariknya ke atas. Namun, Ia terseret masuk ke sungai. Afifudin secara spontan terjun ke
sungai untuk menarik Gus kecil.Sesudah itu
Afifudin naik ke daratan untuk lalu menolong Gus naik ke daratan setelah
berpegangan pada bambu. simak juga tentang
Gus Miek memberikan contoh keteladanan sikap tawadu dan kesederhananya. Karena biasanya
Ia jika jalan-jalan keluar, beliau hanya menggunakan celana jeans dan kaos oblong. Ia merupakan
tokoh panutan yang bisa ambil sebagai contoh.Yang sangat penuh keteladanan dan
juga keserhanaan dalam hidupnya. Dan cara yang unik dalam mengajarkan Agama
Islam.
Posting Komentar untuk "Riwayat dan Kehidupan Gus Miek"